Senin, 15 Oktober 2012

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN



PROPOSAL SKRIPSI











                               
Disusun Oleh :
AGUS SULAEMAN
NIM : 09011004




PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
2012



A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
            Modal kerja merupakan hal yang paling central dalam perusahaan, karena modal kerja merupakan motor penggerak dalam setiap kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja digunakan perusahaan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain. Dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat  kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil penjualan  produksinya. Perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi  kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal.
Salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan pengefisienan biaya, dengan melakukan manajemen modal yang baik yaitu dengan menggunakan modal seefisien mungkin dan menghasilkan laba yang maksimal akan membuat perusahaan tetap bertahan hidup dalam persaingan yang semakin ketat. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena terbelit dengan masalah biaya atau modal, dalam hasil survei perbankan Indonesia oleh firma penyedia jasa audit dan konsultasi keuangan Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia, sebanyak 24% responden menyatakan kesulitan untuk mengetahui dimana dan bagaimana melakukan penghematan biaya (Media indonesia.com). Maka dari pada itu analisis modal sangat penting dalam kegiatan perusahaan.
 Analisis likuiditas dan solvabilitas juga sangat penting dalam kegiatan perusahaan, seperti di katakan dalam Dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini diatur mengenai ruang lingkup Jaring Pengaman Sistem Keuangan yang meliputi pencegahan dan penanganan Krisis. Pencegahan krisis dilakukan melalui penanganan kesulitan likuiditas dan penanganan masalah solvabilitas dari bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang berdampak sistemik, yaitu antara lain dengan memberikan Fasilitas Pembiayaan Darurat (FPD) bagi bank atau bantuan likuiditas bagi LKBB yang mengalami kesulitan likuiditas. Selain itu, pencegahan krisis dapat pula dilakukan dengan menambah modal berupa penyertaan modal sementara terhadap bank dan LKBB yang mengalami masalah solvabilitas (http://www.sjdih.depkeu.go.id). Dengan demilkian analisis likuiditas dan solvabilitas juga sangat penting untuk diteliti.
Manajemen modal merupakan bentuk pengelompokan modal kerja yang berkaitan dengan investasi. Pada aktiva lancar dan hutang lancar terutama menitik beratkan dana untuk kas ,efek , piutang dan persediaan serta pengelolaan sumber pendanaan terutama hutang lancar yang merupakan kewajiban perusahaan. Oleh  karena itu pengelompokan modal kerja yang efektif merupakan hal yang penting dalam rangka pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang terutama berkaitan dengan tingkat keuntungan atau pendapatan yang di peroleh perusahaan serta tingkat likuiditas yang dimiliki perusahaan (Asakdiyah, 2006).
Weston dan Brighen(1989) menyatakan bahwa Pengelolaan modal kerja khususnya penting bagi perusahaan kecil. Meskipun perusahaan kecil dapat memperkecil investasinya dalam aktiva tetap dengan menyewa dan mengontrak tidak bisa menghindarkan investasi dalam bentuk kas,piutang dan persediaan. Lebih jauh lagi karena perusahaan kecil sukar untuk memasuki pasar modal jangka panjang maka mereka akan sangat tergantung pada utang dagang , dan kredit jangka pendek, yang keduanya mempengaruhi modal kerja dengan menaikan kewajiban lancar. Pertumbuhan penjualan mempunyai hubungan yang erat dan langsung dengan  investasi dalam bentuk aktiva lancar. Dengan bertumbuhnya penjualan,perusahaan harus menaikan piutang dan persediaan,dan uang kasnya pun mesti perlu dinaikan, karena itu manajer keuangan harus cermat mengganti tren penjualan  dan pengaruhnya terhadap modal kerja perusahaan.
Mengingat pentingnya analisa modal tersebut bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan untuk strategi yang akan dilakukan selanjutnya, dan  para investor maupun calon investor untuk merumuskan kebijakan dalam melakukan investasi pada perusahaan agar tingkat pengembalian dari penanaman investasi tersebut memperoleh hasil yang maksimum.

selengkapnya silahkan download