PROPOSAL
SKRIPSI
Disusun Oleh :
AGUS SULAEMAN
NIM :
09011004
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
2012
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Modal kerja merupakan hal yang
paling central dalam perusahaan,
karena modal kerja merupakan motor penggerak dalam setiap kegiatan operasional
perusahaan. Modal kerja
digunakan perusahaan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah,
membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain.
Dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam
waktu singkat melalui hasil penjualan
produksinya.
Perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal.
Salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan
pengefisienan biaya,
dengan melakukan manajemen modal yang baik yaitu dengan menggunakan modal
seefisien mungkin dan menghasilkan laba yang maksimal akan membuat perusahaan
tetap bertahan hidup dalam persaingan yang semakin ketat. Banyak
perusahaan yang gulung tikar karena terbelit dengan masalah biaya atau modal, dalam hasil survei perbankan
Indonesia oleh firma penyedia jasa audit dan konsultasi keuangan
Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia, sebanyak 24% responden menyatakan
kesulitan untuk mengetahui dimana dan bagaimana melakukan penghematan biaya (Media
indonesia.com). Maka dari pada itu analisis
modal sangat penting dalam kegiatan perusahaan.
Analisis likuiditas dan solvabilitas juga sangat penting
dalam kegiatan perusahaan, seperti di katakan dalam Dalam Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang ini diatur mengenai ruang lingkup Jaring Pengaman
Sistem Keuangan yang meliputi pencegahan dan penanganan Krisis. Pencegahan
krisis dilakukan melalui penanganan kesulitan likuiditas dan penanganan masalah
solvabilitas dari
bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang berdampak sistemik, yaitu
antara lain dengan memberikan Fasilitas Pembiayaan Darurat (FPD) bagi bank atau
bantuan likuiditas bagi LKBB yang mengalami kesulitan likuiditas. Selain itu,
pencegahan krisis dapat pula dilakukan dengan menambah modal berupa penyertaan
modal sementara terhadap bank dan LKBB yang mengalami masalah
solvabilitas
(http://www.sjdih.depkeu.go.id). Dengan demilkian
analisis likuiditas dan solvabilitas juga sangat penting untuk diteliti.
Manajemen modal merupakan bentuk pengelompokan modal kerja yang berkaitan
dengan investasi. Pada
aktiva lancar dan hutang lancar terutama menitik beratkan dana untuk kas ,efek , piutang
dan persediaan serta pengelolaan sumber pendanaan terutama hutang lancar yang
merupakan kewajiban perusahaan.
Oleh karena itu pengelompokan modal kerja yang efektif
merupakan hal yang penting dalam rangka pertumbuhan kelangsungan perusahaan
dalam jangka panjang terutama berkaitan dengan tingkat keuntungan atau
pendapatan yang di peroleh perusahaan serta tingkat likuiditas yang dimiliki
perusahaan (Asakdiyah, 2006).
Weston dan Brighen(1989) menyatakan bahwa Pengelolaan
modal kerja khususnya penting bagi perusahaan kecil. Meskipun perusahaan kecil
dapat memperkecil investasinya dalam aktiva tetap dengan menyewa dan mengontrak
tidak bisa menghindarkan investasi dalam bentuk kas,piutang dan persediaan. Lebih jauh
lagi karena perusahaan kecil sukar untuk memasuki pasar modal jangka panjang
maka mereka akan sangat tergantung pada utang dagang , dan kredit jangka
pendek, yang keduanya mempengaruhi modal kerja dengan menaikan kewajiban
lancar. Pertumbuhan penjualan mempunyai hubungan yang erat dan langsung
dengan investasi dalam bentuk aktiva
lancar.
Dengan bertumbuhnya penjualan,perusahaan harus menaikan piutang dan
persediaan,dan uang kasnya pun mesti perlu dinaikan, karena itu
manajer keuangan harus cermat mengganti tren penjualan dan pengaruhnya terhadap modal kerja
perusahaan.
Mengingat pentingnya analisa modal tersebut
bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan untuk strategi yang
akan dilakukan selanjutnya,
dan para investor maupun
calon investor untuk merumuskan kebijakan dalam melakukan investasi pada
perusahaan agar tingkat pengembalian dari penanaman investasi tersebut
memperoleh hasil yang maksimum.
selengkapnya silahkan download
selengkapnya silahkan download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar